Breaking News

Berita Terkini

BERITA UMUM

Berita Umum

BERITA KEMENAG

Kemenag Pusat

Kemenag Kanwil Banten

Berita KUA Kecamatan

KUA Kecamatan

Saturday, 1 November 2014

Nikah Beda Agama = Zina Seumur Hidup?

Jika seorang wanita Muslim menikah dengan laki-laki non Muslim, status pernikahannya tidak sah dan dipandang sebuagai zina seumur hidup
Assalamu’alaikum wr. wb
Topik tentang pernikahan beda agama di Indonesia saat ini kembali mencuat. Hal ini terjadi setelah adanya gugatan UU Pernikahan yang menuntut kepastian nasib pasangan beda agama yang dilakukan  oleh Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia Anbar Jayadi bersama empat temannya yang juga alumni FH UI yaitu Damian Agata Yuvens, Rangga Sujud Widigda, Varida Megawati Simarmata, dan Lutfi Sahputra ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Dia menafsirkan dari pasal 2 ayat 1 UU No. 1/1974 yang berisi “Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaan itu,” telah menyebabkan ketidakpastian hukum bagi pasangan yang akan menikah beda agama di Indonesia (Metrotvnews.com, 6/9/2014). Padahal, pasal tersebut bermakna bahwa  negara kita tidak mewadahi  dan tidak mengakui perkawinan beda agama (meskipun pengantin laki-laki  beragama Islam).
Islam tegas memandang masalah ini. Seorang wanita Muslim haram menikah dengan laki-laki non Muslim. Begitu pun sebaliknya, laki-laki Muslim juga tidak dibolehkan menikah dengan wanita musyrik (seperti Hindu, Budah, Konghucu dan lainnya). Dasar hukumnya tercantum di dalam Al Qur’an Surat Al Baqarah ayat 221 disebutkan: “Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang Mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu.Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita Mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang Mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka. sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.”
Jika seorang wanita Muslim menikah dengan laki-laki non Muslim, status pernikahannya tidak sah dan dipandang sebuagai zina seumur hidup karena gerbang awalnya (baca : aqad pernikahan) sudah jelas tidak sah. Hal buruk lain yang mengikuti pernikahan beda agama adalah rusaknya nasab (garis keturunan) sang anak dengan orangtuanya. Jika ibunya Muslim sedangkan ayahnya non Muslim maka terputuslah hak perwalian dan hak waris dari ayah tersebut kepada anaknya. Ini adalah hal yang sangat mengkhawatirkan dan meresahkan. Pernikahan beda agama dipastikan tidak akan mungkin mewujudkan keluarga sakinah sebagal tujuan utama dilaksanakannya pernikahan. Bukankah kita tidak menginginkan umat Muslim ini mengalami lost generation karena garis nasab yang berantakan? Relakah generasi penerus kita akan melakukan zina seumur hidupnya? Na’udzubillahi mindzalika.
Emma Lucya Fitrianty
Jl. Imam Bonjol 263 RT.04 RW.02 Desa Sukorejo Kec. Gurah Kab. Kediri Prov. Jawa Timur
Rep: Cholis Akbar
Editor: Cholis Akbar


sumber : http://www.hidayatullah.com/redaksi/surat-pembaca/read/2014/09/27/30392/nikah-beda-agama-zinah-seumur-hidup.html#.VFPcazTLcwA
Read more ...

Friday, 31 October 2014

Kemenag Akan Sempurnakan Sighat Ta'lik Nikah

Jakarta (Pinmas) – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengakui bahwa pihaknya tengah mempersiapkan perbaikan “sighat ta’lik” pernikahan, sehingga ke depan janji yang disampaikan pengantin pria dapat sesuai dengan kondisi saat ini.

“Harapannya substansi dari janji pernikahan yang dibacakan oleh seorang suami  relevan dengan kondisi saat ini,” kata Menag di Jakarta, Rabu (29/10) malam.

Menag sebelumnya membuka Sosialisasi Peraturan Menteri Agama (PMA) Tunjangan Kinerja di Lingkungan Kementerian Agama. Pada acara itu nampak hadir Sekjen Kementerian Agama Nur Syam, Kepala Biro Ortala Basidin Mizal, Kepala Badan Litbang dan Diklat Abdurahman Masud, Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Abdul Djamil, Kepala Biro Hukum dan Kerja Sama Luar Negeri Ahmad Gunarjo, Dirjen Bimas Islam Machasin, serta sejumlah pejabat dari berbagai daerah.

Terkait dengan “sighat ta’lik” nikah, Menag menjelaskan, upaya perbaikan tersebut baru rencana.  Sebelumnya, kementerian tersebut melakukan perbaikan pelayanan nikah. Tarif nikah diatur untuk menghindari gratifikasi bagi petugas nikah. Tarif nikah di Kantor Urusan Agama (KUA) dan di luar jam kerja atau libur  ditetapkan  sebesar Rp600 ribu. Sedangkan untuk nikah di KUA tidak dikenakan biaya atau gratis.

Sighat, dalam konteks pernikahan, bisa diartikan dengan ungkapan atau pernyataan dan ta’lik bisa diartikan menggantungkan. Jadi, menurut Dirjen Bimas Islam Machasin, sighat ta’lik – yang berasal dari Bahasa Arab itu, bisa diartikan sebagai ungkapan atau pernyataan yang digantungkan atau dikaitkan dengan suatu syarat atau kondisi. Sayyid Sabiq juga menyebutkan bahwa sighat ta’lik talak adalah sighat talak yang dikaitkan/digantungkan pada suatu syarat atau kondisi (perbuatan) tertentu, seperti perkataan suami kepada istrinya: “Jika engkau pergi ke tempat …... maka engkau tertalak”.

Sighat ta’lik yang dirumuskan Pemerintah (Kementerian Agama) adalah ungkapan atau pernyataan (sebagai janji) seorang suami tentang suatu keadaan (perbuatan) yang apabila ia melanggarnya maka ada konsekuensi hukum yaitu jatuh talak satu, tetapi dengan syarat si istri tidak ridha dan mengadukan halnya kepada Pengadilan Agama dan pengaduannya dibenarkan oleh Pengadilan Agama tersebut dan si istri membayar sejumlah uang iwadh.

Perlunya dilakukan perbaikan pada “sighat ta’lik” nikah, lanjut Menag, karena janji yang dibacakan seorang suami sudah tak relevan lagi dengan kondisi saat ini. Ia menyebut contoh, kewajiban membayar Rp10 ribu kepada pengadilan agama sebagai ‘iwadl (pengganti).

Namun, lanjut Menag, upaya perbaikan itu tentu tidak mudah dilakukan. Perlu kajian mendalam, baik dari sisi syari maupun sosial kultural. 

Fakta di masyarakat, “sighat ta’lik” nikah masih ada yang memandang tidak perlu dibaca. Alasannya, “shighat ta’liq” itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan syarat, rukun atau sunnah dalam akad nikah. Artinya, tidak dibaca pun tidak apa-apa. Bahkan sebaliknya, bila dibaca maka ada beberapa konsekuensi yang harus diterima.

Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag, Abdurrahman Mas’ud  mengakui bahwa “sighat ta’lik” nikah perlu dilakukan penyempurnaan, karena substansinya sudah tidak sesuai dengan zaman. Perlu dilakukan aktualisasi, sehingga ke depan, lembaga perkawinan mampu menciptakan keluarga yang harmonis.

Pendapat serupa juga dilontarkan Dirjen Bimas Islam, Machasin. Katanya, upaya Menteri Agama melakukan perubahan “sighat ta’lik” perlu didukung semua pihak. Karena itu pihaknya mendukung langkah Kepala Balitbang-Diklat Kemenag untuk melibatkan para pemangku kepentingan, seperti Organisasi Kemasyarakat (Ormas) Islam Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU), Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mengkaji peran dari “sighat ta’lik” nikah.

Dengan cara itu, kata Machasin, semua pihak dapat memahami dan menerima pentingnya “singhat ta’lik” nikah untuk membentuk keluarga sakinah. (ess/ant/mkd)


sumber : http://www.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=219842
Read more ...

SEKSI PENDAIS KEMENAG KAB. LEBAK MENGADAKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI

Rangkasbitung, (Inmas Kemenag Lebak) — bertempat di Hotel  S’Rizky yang beralamat di Jalan Curug Sawer KM. 02 Pandeglang; telah dilaksanakan Work Shop Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) Tingkat SD tahun anggaran 2014 di Lingkungan Kantor Kementerian Agma Kabupaten Lebak yang diikuti oleh 59 Peserta sebagai perwakilan dari 28 KKG PAI SD tingkat Kecamatan ditambah 3 Org Perwakilan dari KKG PAI SD Kabupaten (22/24/10)

Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Lebak, yang pada kesempatan itu mengamanatkan bahwa: Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar teori “Pendidikan berdasarkan Standar” (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi. Oleh karena itu Pendidikan Agama Islam harus merujuk pada standar nasional sebagai kualitas minimal warga negara untuk suatu jenjang pendidikan. Standar kualitas nasional dinyatakan dalami Standar Kompetensi Lulusan setiap jenjang pendidikan, hal tersebut di ungkapkan oleh kepala kantor Kementerian Agama Kabupaten Lebak ( Drs.H.Amin, M.Pd.I) dalam sambutannya,,,

Pada kesempatan lain, kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kab. Lebak; ketika menutup kegiatan tersebut berpesan. Agar guru-guru PAI SD terus meningkatkan kompetensi dan keterampilan Profesinya untuk melaksanakan suatu tugas pokok dan fungsinya sebagai agen perubahan Akhlaq siswa di sekolah, masyarakat, dan lingkungan.

Tujuan dilaksanakannya kegiatan tersebut menurut H. Ahmad Subhan, SH., M.Pd. (Kepala Seksi PAI Kemenag Lebak) Sebagai penanggung Jawab kegitan diharap para Peserta Workshop Pengembangan Kurikulum 2013 tingkat Sekolah Dasar tahun 2014 yang notabene pengurus KKG PAI SD Kecamatan mampu membimbing anggota KKG di tiap-tiap kecamatan dalam melaksanakan tugas profesinya sesuai dengan tuntutan sebagaimana termaktub pada Kurikulum 2013.



Narasumber kegiatan ini, diambil dari unsur  pejabat  Struktural pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lebak; Puket I Sekolah Tinggi Agama Islam Wasilatul Falah Rangkasbitung (Drs. H. Kusnaedi, M.Pd); dan Trainer Nasional Kurikulum PAI  (Abdul Basit, S.Pd.I., M.Pd),,,,(ANJAS/LEBAK)



sumber : http://banten.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=220007
Read more ...

Kakanwil Banten Adakan Pembinaan Pegawai

Serang (Inmas Kanwil) –Dalam rangka meyambut tahun baru Hijriyah 1436 H, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten adakan pembinaan Pegawai, acara ini di laksanakan usai melaksanakan apel hari Senin dan di lanjutkan penyerahan piala bergilir Kakanwil Kemenag Prov. Banten pada juara umum lomba pentas PAI beberapa waktu yang lalu yang di raih oleh Kabupatan Serang , acara ini menghadirkan narasumber dari mesir Sjech Humaida dan dihadiri langsung oleh Kepala Kantor Wikayah Kementerian Agama Provinsi Banten H. Moh Agus Salim, Senin (27/10).

Dalam arahannya kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Banten H. Moh Agus Salim, mengatakan insaallah kedepan Kita lakukan kegiatan ini satu bulan sekali apakah mau di awal, minggu pertama atau minggu terakhir sesui dengan situasi, pembinaan mental ini akan terus dilakukan, akan di hidupkan kembali mungkin kita akan mengundang pematerinya dari temen-temen kita dan Alhamdulillah di awali dengan luarbiasa ini dengan pembicara dari mesir Sjech Humaida, kalau hari ini dari mesir mungkin besok dari Pietnam, dari Amerika dan sebagainya supaya berbeda dan dari mana saja yang penting bisa memberikan pengetahuan kepada kita, sekali lagi saya mengucapkan terima kasih kepada Sjech Humaida yang telah hadir di tengah-tengah kita dan mengucapkan terima kasih kepada panitia, mudah-mudahan kegiatan ini bermanfaat bagi kita semua., tutup kakanwil

Pada kesempatan yang sama pembicara Sjech Humaida mengatakan hari ini adalah awal bulan Muharam yaitu awal tahun baru hijriyah, tahun baru Hijriyah ini kita laksanakan setip tahun karena ketika itu nabi muhammad, SAW sebelum hijrah ke madinah, orang-orang kafir Qurais itu mengupayakan mencegah Nabi hijrah sehingga orang-orang kafir Qurais kumpul dan berupaya untuk memburu nabi Muhammad SAW namun atas ijin allah nabi Muhammad melalui ayat “waja’alna mimbaini aidihim saddau wamin holpihim saddang faagsainahum pahum layubsirun”, allah kemudian menaburkan pasir di atas kepala orang-orang kafir Qurais sehingga tidak dapat melihatnya sehingga Nabi Muhammad dan Abubakar lolos dari kepungan orang-orang kafir Qurais.

Setelah Rosulullah dan abubakar lolos dari kepungan kafir Qurais dari kejauhan mematok kota mekah dan berkata demi allah mekah adalah bumi allah yang paling baik yang aku cintai dan jika kami tidak terusir karena kami sangat sayang kepada kota itu, kemudian rosululloh meninggalkan harta, para sahabat demi menegakkan Agama Islam, Kenapa rosulullah hijrah ke Madinah karene penduduk Madinah memiliki jiwa yang kuat, orang yang memiliki persaudaraan yang sangat tinggi antara Muhajirin dan Anshor, lalu apa yang harus kita lakukan dari peristiwa hijrah ini, yaitu mengamalkan Al-Quran dan Sunnah, “ kalian tidak akan tersesat selama-lamanya selama kita tunduk dan patuh mengamalkan Al-Quran dan assunnah, sehingga dibalik itu ada fadilah membaca Al-Quran, bagi siapa yang membaca satu hurup Al-Quran baginya 10 kebaikan, rosulullah tidak pernah mengatakan bahwa aliflamim itu satu huruf tapi alif satu hurup, lam satu hurup dan mim satu hurup, jadi ada tiga huruf dan menjadi tiga puluh kebaikan, aisyah mengatakan rosulullah tidak pernah berpuasa sebulan penuh kecuali pada bulam muharam sehingga dan hadis lain mengatakan barang siapa berpuasa sunnah satu hari maka baginya di jauhkan dari api neraka seauh tujuh puluh tahun, perkara yang ketiga di anjurkan bagi kita uyaitu bersolawat kepada nabi setiap hari seratus kali kita bersolawat kepada nabi karena jika kita bersalawai 1 kali maka ganjarannya 10 kali, jika kita bersalawat 10 kali maka ganjarannya 100 kali dan jika kita bersalawat 1000 maka kita akan di jauhkan dari apai nerakayang keempat anjuran kepada kita untuk berdo’a setiap mendengarkan azan kerena fadilah membaca do’a setelah azan, nanti pada hari kiamat kita akan mendapatkan syafaatnya dan di anjurkan menyantuni anak yatim, karena menyantuni anak yatim ibarat jari telunjuk dengan jari tengsh dan di syurga nanti sangat dekat dengan nabi, tutup beliau (UQ, Inmas, Edit) 


sumber : http://banten.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=219985
Read more ...

Thursday, 30 October 2014

Halloween, Tradisi Pagan Yang Tak Perlu Ditiru Muslim

Beginilah costum aneh-aneh pesta Halloween yang tak banyak manfaatnya

DALAM Barat, malam tanggal 31 Oktober akan selalu dirayakan pesta Halloween atau Hallowe’en. Pada hari ini anak-anak maupun remaja berpakaian aneh-aneh dan menyeramkan. Mereka berkeliling dari rumah ke rumah lainnya sambil meminta permen atau coklat, dan berkata “beri kami permen atau kami jahili.”

Di zaman sekarang, anak-anak biasanya tidak lagi menjahili rumah orang yang tidak memberi apa-apa. Sebagian anak-anak masih menjahili rumah orang yang pelit dengan cara menghiasi pohon di depan rumah mereka dengan tisu toilet atau menulisi jendela dengan sabun.

Halloween identik dengan setan, penyihir, hantu goblin dan makhluk-makhluk menyeramkan dari kebudayaan Barat. Halloween disambut dengan menghias rumah dan pusat perbelanjaan dengan simbol-simbol Halloween.

Tradisi semacam ini awalnya dikenal oleh para remaja lewat film-film Hollywood, kemudian dianggap keren dan ditiru mentah-mentah untuk dirayakan di tempat-tempat hiburan kelas menengah atas di kota-kota besar. Padahal sebenernya kita bisa kritis menyikapi budaya aneh semacam ini, tentunya setelah kita paham bagaimana sejarahnya dan bagaimana motif-motif masyarakat Barat dalam merayakannya. Masalahnya, kalau nggak dicari tahu mana mungkin kita tahu?

Halloween itu berasal dari tradisi masyarakat Celtic—yang dulu mendiami wilayah Irlandia, Skotlandia, dan daerah sekitarnya.

Mereka dulu percaya kalau pada hari terakhir di bulan Oktober para arwah gentayangan di muka bumi. Tapi tradisi ini sebenarnya sudah lama punah.

Lalu, sekitar abad pertama Masehi, masyarakat Celtic dijajah oleh Romawi, dari situ lalu mereka menambahkan tradisinya dengan dua festival bernama Feralia, diperuntukkan untuk menghormati orang-orang yang sudah mati, dan Pomona, yaitu festival untuk merayakan musim panen, yang istilah itu diambil dari nama seorang dewi.

Sekitar abad ke-8, gereja Katolik mulai merayakan tanggal 1 November sebagai hari untuk menghormati para santo dan santa yang tidak memiliki hari perayaan khusus. Disitu akhirnya dimulai tradisi bahwa misa yang diadakan pada hari itu disebut Allhallowmas, yang berarti misa kaum suci (red: dalam bahasa Inggris disebut hallow). Malam sebelumnya, tanggal 31 Oktober, lalu disebut All Hallows Eve. Inilah cikal-bakal Halloween.

Lalu beranjak memasuki abad ke-18, banyak warga asal Eropa yang berimigrasi ke Amerika.Tradisi ini tetap mereka pertahankan dan bentuk perayaannya terus berkembang sampai sekarang.

Buat anak-anak, Halloween artinya mereka jadi punya kesempatan untuk pakai kostum dan dapetin banyak permen. Kalo buat orang dewasa, Halloween sama aja punya kesempatan ikutan pesta kostum.

Simbol-simbol yang dipakai saat Halloween biasanya dekat dengan hal-hal yang berbau kematian, ‘keajaiban’, dan monster-monster dari dunia mitos. Karakter yang sering dikaitkan dengan Halloween, misalnya karakter setan dan iblis dalam tradisi Barat, manusia labu, makhluk angkasa luar, tukang sihir, kelelawar, burung hantu, burung gagak, burung bangkai, rumah hantu, kucing hitam, laba-laba, goblin, zombie, mumi, tengkorak, dan manusia serigala (werewolf).

Di Amerika Serikat, simbol Halloween biasanya dekat dengan tokoh dalam film klasik, mulai dari Drakula dan monster Frankenstein. Hitam dan oranye dianggap sebagai warna khas Halloween, walaupun sekarang banyak juga barang-barang Halloween yang kadang berwarna ungu, hijau, dan merah.

Bagi toko, acara ini kesempatan bagus buat jualan atau promosi. Helloween bisa jadi tema dekorasi yang menarik buat toko mereka. Intinya, perayaan Halloween di Amerika memang nggak ada batasnya.

Di belahan selatan benua Amerika, tepatnya di Meksiko, masyarakatnya punya kebiasaan dan pemahaman yang agak berbeda soal tanggal 31 Oktober itu. Mereka merayakan Hari Para Arwah (El Dia de Los Muertos), yang tujuannya buat menghormati para kaum suci. Berawal dari tradisi gereja Katolik, perayaan itu sampai sekarang dianggap sebagai salah satu hari besar keagamaan dan dirayakan dengan meriah.

Halloween berasal sebuah perayaan untuk menandai awal musim dingin dan hari pertama Tahun Baru bagi orang kafir kuno dari Kepulauan Inggris. Pada kesempatan ini, mereka meyakini bahwa roh-roh dari dunia lain (seperti jiwa-jiwa orang mati) dapat mengunjungi bumi selama waktu ini dan berkeliaran.

Pada saat ini, mereka mengadakan perayaan untuk dewa matahari dan penguasa yang mati. Matahari mengucapkan terima kasih atas hasil panen, dan memberikan dukungan moral untuk menghadapi “pertempuran” dengan musim dingin. Pada zaman kuno, orang-orang kafir membuat pengorbanan hewan dan tanaman untuk menyenangkan para dewa.

Mereka juga percaya bahwa pada 31 Oktober penguasa (Tuhan) yang mati mengumpulkan semua jiwa-jiwa orang-orang yang telah meninggal pada tahun itu. Jiwa-jiwa setelah kematian, akan tinggal di dalam tubuh binatang, maka pada hari itu, menurut mereka, tuhan akan mengumumkan bentuk yang seharusnya diterima oleh mereka selama tahun berikutnya.

Hampir semua tradisi Halloween punya background sejarah budaya pagan kuno, atau paling nggak budaya Kristen. Dari sudut pandang Islam, kepercayaan ini sama dengan bentuk penyembahan berhala. Tak beda jauh dengan apa yang dilakukan orang-orang jahiliyah di jaman pra-Islam.

Jadi, hanya orang bego yang tak paham agama saja yang mau ikut-ikutan tradisi para penyembah berhala atau tradisi pagan. Akan sangat konyol pula jika di antara kita, anak-anak, dan keluarga Muslim ikut-ikutan merayakan sesuatu tanpa tahu latar-belakang dan tujuannya, cuma gara-gara orang-orang Barat atau teman-teman kita sudah biasa melakukannya dengan alasan, “Ah,..ini kan untuk Just for fun aja.”

Memang tak ada yang lain hingga tradisi pagan jadi rujukan hiburan? Semoga pelajar Muslim tak ikut-ikut menirunya.*/Aik, penulis pengelola laman http://konterkultur.com

Rep: Administrator
Editor: Cholis Akbar


sumber : 
Read more ...

Wednesday, 29 October 2014

Menag: Saya Akan Kumpulkan Jago IT

Jakarta (Pinmas)—- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan, pihaknya dalam waktu  dekat akan mengumpulkan anak-anak muda “jago” Teknologi Informasi atau  IT untuk membantu meningkatkan sistem informasi Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh  (PHU), sehingga sistem yang dimiliki Kementerian Agama dalam  penyelenggaraan haji lebih transparan.

“Cara paling mudah, mengumpulkan anak-anak muda kita, terutama yang memiliki  kemampuan dalam baik dalam IT.  Anak muda kita banyak yang jago-jago  dalam hal ini,” kata Menag Lukman Hakim usai jumpa pers di Kantor Kemenag,  Jakarta, Selasa (28/10), terkait rencana perbaikan pelayanan haji ke depan.

Menag menjelaskan, ke depan sistem IT yang dimiliki Ditjen PHU harus  ditingkatkan dan dapat diintegrasikan dengan sistem IT Kementerian Haji  Saudi. Saudi menghendaki sistem IT di semua negara muslim bisa  terintegrasi yang dikenal dengan e-hajj. Jadi, ke depan, sistem  informasi yang dimiliki harus aplikatif, sesuai dengan kebutuhan.

Sistem komputerisasi haji terpadu atau Siskohat harus disempurnakan. “Kita ingin kembangkan sistem yang aplikatif. Publik harus bisa  mengakses, kapan seseorang berangkat haji dan bagaimana proses  penyelesaiakan biaya penelenggaraan ibadah haji (BPIH),” terangnya.

“Untuk mencapai  ini, perlu kerja keras secepatnya mengingat upaya peningkatan pelayanan haji harus cepat diperbaiki,” tambahnya.

Enam bulan ke depan, kata Menag, sudah harus dapat dilaksanakan, membangun IT  yang baik yang akan banyak membantu pelayanan kepada masyarakat, sehingga transparansi dan akuntabilitas yang dibangun jajaran Kementerian Agama  bisa dilaksanakan. Dengan cara demikian,  publik akan menaruh  kepercayaan lebih besar lagi kepada kementerian ini.

Lukman mengakui penyelenggaraan ibadah haji 1435 H/2014 M menuai pujian dari  berbagai pihak. Komplain jemaah haji yang dapat pemondokan jauh dari  Masjid Nabawi, Madinah, sudah dapat diselesaikan. Setiap orang mendapat  penggantian sebesar 300 rial dari majmuah.

Namun ia  mengaku prihatin bahwa pada tahun ini pula tingkat kematian jemaah haji  meningkat dibanding tahun sebelumnya. Tercatat sampai saat ini 275 orang pasca wukuf. Pada tahun lalu tercatat 266 orang. Banyaknya anggota  jemaah haji yang wafat itu disebabkan mereka termasuk kelompok beresiko  tinggi dan usia lanjut.

Pada tahun ini diakui jemaah haji Indonesia kebanyakan berusia lanjut.  Hal itu disebabkan  Kementerian Agama memprioritas jemaah usia lanjut melalui sisa kuota  yang tidak terserap. Pada tahun lalu sisa kuota, yang jumlahnya ratusan, dimanfaatkan oleh kelompok tertentu. Sekarang sisa kota yang tak  terserap hanya 9 orang karena berbagai alasan.

Lukman  menyatakan pula, pihaknya akan menggelar evaluasi haji pada pekan kedua  Nopember 2014. “Kita harus melalukan perbaikan dengan cepat,” katanya.

Perbaikan mendesak, lanjut dia, terletak pada penggunaan IT. Dengan  cara demikian, ke depan akan diketahui setiap seseorang yang sudah  berhaji. Sehingga penerapan haji wajib sekali bagi seorang Islam dapat  diterapkan. Melalu cara demikian, seseorang yang belum berhaji akan  terbuka lebih besar untuk lebih cepat menunaikan ibadah haji. (ess/ant/mkd)

sumber : http://www.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=219542
Read more ...

Tuesday, 28 October 2014

PAWAI TA'ARUF MENYAMBUT TAHUN BARU HIJRIYAH 1 MUHARAM 1436 H

Rangkasbitung, (Inmas Kemenag Lebak) – bertempat di Alun-alun Rangkasbitung telah di laksanakan Pawai Ta’aruf menyambut Tahun Baru Hijriyah 1436 H yang diikuti oleh Kurang lebih 150 Orang terdiri atas Sekolah, Pondok Pesantren, Majlis Taklim Se- Kabupaten Lebak  . (Jumat. 24/10).
Fuji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT pada hari ini jumat yang penuh barokah bagi kita semua, kita bisa berkumpul dalam rangka bersama-sama melaksanakan atau menyambut datangnya Tahun baru Hijriyah 1436 H semoga kita semua yang hadir di sini dan seluruh umat muslim di seluruh dunia selalu di berikan kesehatan inayah dan magfiroh dari Allah SWT.
Rasa syukur dan bahagia tentunya di tahun pertama saya dan pak wakil bupati bisa bersama-sama seluruh umat muslim yang ada di Kabupaten lebak, bisa merayakan tahun baru Hijriyah.  dimana selama ini tahun baru menjadi euforia terutama tahun baru masehi, kenapa seluruh umat muslim yang ada di seluruh dunia khususnya yang ada di Kabupaten lebak kita bisa ikut bertasyakur mengucap syukur kepada Allah SWT, atas nikmat yang diberikan karena pada tahun ini kita diberikan kesehatan Jasmani dan Rohani untuk bersama-sama meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
Mari tahun baru hijriyah 1436 H ini kita jadikan refleksi dan introfeksi diri kita, baik diri kita sendiri apa yang sedang kita lakukan,  apa yang sudah kita lakukan membangun jati diri kita sendiri, jati diri bangsa dan agama terutama dalam rangka syiar agama dan pembangunan yang tentunya dapat membawa kemasyarakatan dan menuju Kabupaten lebak yang baldatun toibatun warubun ghofur Hal tersebut di ungkapkan oleh Bupati Kabupaten Lebak (Hj. Ity Octavia Jayabaya ) dalam sambutannya.(ANJAS/LEBAK).

sumber : http://banten.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=219270
Read more ...
Designed By Blogger Themes