Breaking News

Berita Terkini

BERITA UMUM

Berita Umum

BERITA KEMENAG

Kemenag Pusat

Kemenag Kanwil Banten

Berita KUA Kecamatan

KUA Kecamatan

Wednesday, 29 October 2014

Menag: Saya Akan Kumpulkan Jago IT

Jakarta (Pinmas)—- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan, pihaknya dalam waktu  dekat akan mengumpulkan anak-anak muda “jago” Teknologi Informasi atau  IT untuk membantu meningkatkan sistem informasi Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh  (PHU), sehingga sistem yang dimiliki Kementerian Agama dalam  penyelenggaraan haji lebih transparan.

“Cara paling mudah, mengumpulkan anak-anak muda kita, terutama yang memiliki  kemampuan dalam baik dalam IT.  Anak muda kita banyak yang jago-jago  dalam hal ini,” kata Menag Lukman Hakim usai jumpa pers di Kantor Kemenag,  Jakarta, Selasa (28/10), terkait rencana perbaikan pelayanan haji ke depan.

Menag menjelaskan, ke depan sistem IT yang dimiliki Ditjen PHU harus  ditingkatkan dan dapat diintegrasikan dengan sistem IT Kementerian Haji  Saudi. Saudi menghendaki sistem IT di semua negara muslim bisa  terintegrasi yang dikenal dengan e-hajj. Jadi, ke depan, sistem  informasi yang dimiliki harus aplikatif, sesuai dengan kebutuhan.

Sistem komputerisasi haji terpadu atau Siskohat harus disempurnakan. “Kita ingin kembangkan sistem yang aplikatif. Publik harus bisa  mengakses, kapan seseorang berangkat haji dan bagaimana proses  penyelesaiakan biaya penelenggaraan ibadah haji (BPIH),” terangnya.

“Untuk mencapai  ini, perlu kerja keras secepatnya mengingat upaya peningkatan pelayanan haji harus cepat diperbaiki,” tambahnya.

Enam bulan ke depan, kata Menag, sudah harus dapat dilaksanakan, membangun IT  yang baik yang akan banyak membantu pelayanan kepada masyarakat, sehingga transparansi dan akuntabilitas yang dibangun jajaran Kementerian Agama  bisa dilaksanakan. Dengan cara demikian,  publik akan menaruh  kepercayaan lebih besar lagi kepada kementerian ini.

Lukman mengakui penyelenggaraan ibadah haji 1435 H/2014 M menuai pujian dari  berbagai pihak. Komplain jemaah haji yang dapat pemondokan jauh dari  Masjid Nabawi, Madinah, sudah dapat diselesaikan. Setiap orang mendapat  penggantian sebesar 300 rial dari majmuah.

Namun ia  mengaku prihatin bahwa pada tahun ini pula tingkat kematian jemaah haji  meningkat dibanding tahun sebelumnya. Tercatat sampai saat ini 275 orang pasca wukuf. Pada tahun lalu tercatat 266 orang. Banyaknya anggota  jemaah haji yang wafat itu disebabkan mereka termasuk kelompok beresiko  tinggi dan usia lanjut.

Pada tahun ini diakui jemaah haji Indonesia kebanyakan berusia lanjut.  Hal itu disebabkan  Kementerian Agama memprioritas jemaah usia lanjut melalui sisa kuota  yang tidak terserap. Pada tahun lalu sisa kuota, yang jumlahnya ratusan, dimanfaatkan oleh kelompok tertentu. Sekarang sisa kota yang tak  terserap hanya 9 orang karena berbagai alasan.

Lukman  menyatakan pula, pihaknya akan menggelar evaluasi haji pada pekan kedua  Nopember 2014. “Kita harus melalukan perbaikan dengan cepat,” katanya.

Perbaikan mendesak, lanjut dia, terletak pada penggunaan IT. Dengan  cara demikian, ke depan akan diketahui setiap seseorang yang sudah  berhaji. Sehingga penerapan haji wajib sekali bagi seorang Islam dapat  diterapkan. Melalu cara demikian, seseorang yang belum berhaji akan  terbuka lebih besar untuk lebih cepat menunaikan ibadah haji. (ess/ant/mkd)

sumber : http://www.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=219542

No comments:

Post a Comment

Designed By Blogger Themes